Beberapa kesebelasan top Eropa sudah mulai melakukan perburuan
pemain incaran mereka beberapa pekan yang lalu padahal bursa transfer musim
panas baru resmi dibuka pada bulan Juni-Juli. Pada bulan tersebut, saatnya bagi
kesebelasan sepakbola Eropa untuk berbelanja pemain. Setiap negara di Eropa
juga memiliki waktu pembukaan transfer berbeda seperti di Prancis, Italia,
Spanyol dan Jerman yang dimulai pada 1 Juni. Dalam bahasa sepakbola, periode
itu disebut ‘jendela transfer’ (transfer window).
Lalu,
apa saja istilah-istilah transfer lainnya yang diterapkan? Mulai dari buyout
clause, co-ownership hingga free agent; semua itu
merupakan istilah yang sering kita lihat pada bursa transfer. Apa saja
perbedaannya? Berikut beberapa penjelasannya.
Transfer Window
“Jendela transfer” adalah sebuah periode di mana sebuah
kesebelasan mentransfer pemain dari kesebelasan lain. Transfer dilakukan dengan
mendaftarkan pemain ke kesebelasan baru melalui FIFA. Jendela transfer merupakan
istilah tidak resmi yang biasa digunakan media untuk menyebut "masa
registrasi" seperti yang dijelaskan dalam FIFA Laws of The Game tentang
status dan transfer pemain.
Menurut peraturan, setiap asosiasi sepakbola nasional dibebaskan
memutuskan waktu transfer mereka (beserta rincian tanggal) tapi tidak boleh
melebihi batas waktu masing-masing jendela transfer. Periode jendela transfer
dibagi dua, yaitu summer transfer window atau jendela transfer
musim panas dan winter transfer window atau jendela transfer
musim dingin.
Periode jendela transfer pertama adalah 12 pekan, sementara pada
jendela transfer kedua selama empat pekan.
Co-Ownership
Selain itu, ada sebuah transfer unik bernama co-ownership atau
kepemilikan bersama atau comproprieta dalam Bahasa Italia.
Tipe transfer ini memungkinkan dua kesebelasan memiliki kontrak satu pemain
secara bersamaan (dibagi 50%). Hanya saja, pemain itu hanya bisa didaftarkan
bermain untuk satu kesebelasan. Tipe transfer ini sangat populer digunakan di
Liga Italia.
Pemain yang dikontrak dengan tipe transfer ini biasanya seorang
pemain muda yang memiliki prospek. Syarat untuk mengakuisisi pemain dengan tipe
transfer ini adalah sang pemain paling tidak memiliki sisa kontrak dua tahun
dengan kesebelasan lamanya. Pemain masih bisa dipinjamkan ke pihak ketiga atau
kesebelasan lain asalkan kedua kesebelasan pemilik pemain menjalin kesepakatan
dengan kesebelasan barunya.
Namun, tipe transfer ini sudah tak lagi diterapkan Italia sejak
2014 karena alasan kerumitan negosiasi harga antara dua kesebelasan pemilik
pemain seperti pada kasus transfer Ciro Immobile yang kala itu dimiliki
Juventus dan Torino. Saat ditawar Dortmund seharga 18 juta euro yang mungkin
cukup bagi Torino, Juve meminta 25 juta euro. Meski perbedaan permintaan harga
tersebut tak membuat Dortmund urung menggaet pemain asal Italia tersebut, FIGC
kemudian meniadakan tipe transfer ini dengan alasan tidak sesuai dengan aturan
internasional dan dapat menimbulkan kerumitan proses transfer di Italia.
Undisclosed Fee
Selanjutnya, ada sebuah istilah yang biasa kita lihat jika
sebuah kesebelasan tidak mengungkap harga pemain yang mereka beli. Ini
disebut undisclosed fee atau secara harfiah, biaya yang tidak
diungkap. Ini biasa dilakukan kedua kesebelasan yang melakukan kesepakatan
untuk tidak mengungkap harga pemain yang dibeli kepada media.
Alasannya bisa beragam. Kesebelasan melakukan hal tersebut untuk
mengurangi tekanan sang pemain yang dibeli (untuk berprestasi), untuk
menghindari konotasi negatif dari media, atau sekadar menutupi proses rumit
dari transfer itu sendiri. Contoh pemain yang dirahasiakan harganya adalah
Neymar yang digaet Barcelona 2013 lalu. Ia menandatangani kontrak lima tahun
bersama Barcelona namun tidak diungkap berapa kisaran harganya serta rincian
dari kesepakatan mereka.
Buy Out Clause
Klausul buy out atau "klausul
pelepasan" merupakan istilah yang melekat dalam kontrak pemain yang
membela sebuah kesebelasan digunakan untuk memagari pemain, biasanya dengan
harga mahal, agar tidak mudah dibajak oleh kesebelasan lain. Biasanya pemain
yang diberi klausul ini adalah pemain yang sedang meroket permainannya dan
memiliki nilai jual yang tinggi. Dia bisa berseragam kesebelasan lain andai ada
kesebelasan yang sanggup membayar nilai klausul buy out sang
pemain saat masih terikat kontrak bersama kesebelasan lamanya.
Cristiano Ronaldo jadi salah satu contoh transfer dengan klausul
ini. Saat masih berkostum Manchester United, ia mampu tampil apik dan meraih
banyak gelar termasuk penghargaan Ballon D’or 2008. Ia kemudian diincar Real
Madrid walau United sudah memagarinya dengan harga yang fantastis. Namun,
akhirnya Real Madrid berhasil merekrut Cristiano dengan harga 80 juta paun atau
setara 94 juta euro yang menjadikannya sebagai pemain termahal dunia saat itu.
Third Party
Third Party atau “kepemilikan pihak ketiga”
dalam sepakbola adalah kepemilikan hak keuangan seorang pemain oleh pihak
ketiga seperti agen sepakbola, lembaga olahraga, dan investor. Keterlibatan
pihak ketiga dalam kepemilikan pemain merupakan hal yang cukup wajar dalam
sepakbola kala itu, terutama di Brasil dan Argentina karena banyak kesebelasan
yang sering mengalami krisis keuangan.
Pada tipe transfer ini, pihak kesebelasan membolehkan pengusaha
atau investor membeli hak keuangan seorang pemain dan kadang membayarkan biaya
latihan dan akomodasinya. Sebagai imbalannya, mereka berhak mendapatkan
keuntungan transfer sang pemain jika dijual.
Namun, tipe transfer ini kerap disalahgunakan seperti pada kasus
transfer Carlos Tevez dan Javier Mascherano dari Corinthians ke West Ham United
pada Agustus 2006 silam. Hak keuangan Tevez dimiliki oleh Media Sport
Investments (MSI) dan Just Sports Inc, sementara hak milik
Mascherano dimiliki Global Soccer Agencies dan Mystere Services Ltd.
Semua perusahaan pihak ketiga itu dimiliki oleh Kia Joorabchian yang juga
mengontrol 51% saham Corinthians, kesebelasan asal mereka. Namun, West Ham
dikenai denda 5,5 juta paun karena ada kejanggalan dalam kontrak mereka.
FIFA kini sudah melarang keterlibatan pihak ketiga dalam
transfer pemain yang diatur dalam pasal 18 FIFA Rules on the Status and
Transfer of Player. Liga Primer Inggris kemudian melarang transfer ini
secara permanen pada 2008.
Loan
Jika sebuah kesebelasan tak mampu membeli pemain secara
permanen, maka opsi paling mudah untuk mendatangkan pemain baru adalah dengan
meminjam (loan). Ada beberapa jenis peminjaman seperti peminjaman pemain
dengan membayar kepada kesebelasan pemilik, peminjaman gratis, dan peminjaman
dengan opsi pembelian permanen.
Pemain dapat dipinjamkan ke kesebelasan lain karena beberapa
alasan. Paling umum, biasanya pada pemain muda di mana mereka sering
dipinjamkan ke kesebelasan di liga yang lebih rendah untuk mendapatkan
pengalaman. Dalam hal ini, kesebelasan lamanya dapat terus membayar gaji pemain
secara penuh atau sebagian.
Durasi peminjaman seorang pemain bisa berkisar dari beberapa
pekan, beberapa bulan, satu musim, hingga beberapa musim. Di Serie A Italia,
beberapa kesebelasan kecil memiliki reputasi sebagai "kesebelasan
peternakan" dan secara teratur membawa pemain, terutama pemain muda,
dipinjam dari kesebelasan yang lebih besar.
Free Agent/Free Transfer
Terakhir, ada free transfer atau transfer
gratis. Berdasarkan namanya, kesebelasan merekrut pemain yang sudah tak lagi
terikat kontrak dengan kesebelasan sebelumnya. Artinya, jika kontrak sang
pemain habis, maka ia takkan memiliki nilai jual lagi. Sebutan untuk pemain
yang tak lagi terikat kontrak disebut free agent.
Transfer tipe ini tak perlu dilakukan saat periode transfer dan
kesebelasan yang merekrut pemain tipe ini tak perlu membayar kepada kesebelasan
yang memilikinya sebelumnya. Namun, jika pemain dilepas saat jendela transfer
ditutup, maka mereka tak bisa mencari kesebelasan baru sampai jendela transfer
dibuka lagi.
Contohnya, seperti yang dialami Sol Campbell pada September 2009
lalu. Ia dilepas Notts County, hanya berselang satu bulan setelah dinyatakan
bebas transfer. Dia baru menandatangani kontrak untuk mantan kesebelasannya,
Arsenal, pada Januari 2010 saat bursa transfer musim dingin setelah sempat
berlatih bersama.
***
Itulah
beberapa istilah-istilah transfer yang biasa kita lihat di bursa transfer.
Kesebelasan-kesebelasan tentu tidak asal membeli pemain begitu saja dan ada
persyaratannya jika ingin menggaet pemain tertentu. Seperti halnya dalam bisnis
properti, proses transfer pemain juga membutuhkan ketepatan dan kejelian
kesebelasan dalam melihat potensi pemain. Dan tentunya, Anda jadi lebih tahu
soal tipe transfer apa yang diberlakukan seorang pemain dan bagaimana
syaratnya.
No comments:
Post a Comment