Adagium lawas mengatakan, ada harga tentu ada rupa. Demikian analogi terkait transfer Christian Pulisic ke Chelsea dari Borussia Dortmund pada 2 Januari lalu yang memakan biaya 58 juta paun (sekitar Rp993 miliar). Harganya, lumayan mahal bagi pemain yang baru berusia 20 tahun yang masuk rekor transfer kedua dalam sejarah Chelsea.
Apalagi, mengingat Pulisic berasal dari Amerika Serikat (AS) yang dalam sepak bola, negara tersebut masih terbelakang. Faktanya, Pulisic sudah membuktikan bersama Dortmund dalam empat musim terakhir di Bundesliga Jerman. Gelandang sayap ini melanjutkannya ketika berseragam Chelsea.
Teranyar, saat mengalahkan Red Bull Salzburg 5-3 di Red Bull Arena, Rabu (31/7). Dalam duel tersebut, Pulisic sukses memecahkan kebuntuan dengan mengukir dua gol. Itu jadi yang pertama bagi Pulisic bersama The Blues. Dia memang direkrut pada awal tahun. Namun, Chelsea kembali meminjamkannya ke Dortmund hingga akhir musim lalu.
Kini, kehadiran Pulisic bisa mengobati kekecewaan fan akibat ditinggal Eden Hazard ke Chelsea. Kebetulan, keduanya memiliki posisi yang mirip sebagai winger dengan wilayah operasi di sisi kanan. Meski, secara permainan, Pulisic sangat berbeda dengan Hazard. Namun, dia punya fleksibilitas yang tinggi hingga membuat Frank Lampard terkesan.
“Dia (Pulisic) memperlihatkan kualitasnya. Saya suka dengan golnya ketika dia memiliki niat untuk berlari di belakang garis tanpa rasa takut,” kata Lampard, semringah. “Ini yang harus Pulisic lakukan di Liga Primer dan Liga Champions. Seorang pemain sayap harus memiliki keinginan tidak hanya tampil cantik, tapi juga efektif.”
Pernyataan pelatih 41 tahun ini beralasan. Sebagai pemain anyar, tentu Pulisic harus segera beradaptasi jelang berguilirnya Liga Primer 2019/20. Apalagi, di laga perdana, Chelsea sudah ditunggu Manchester United di Old Trafford, Minggu, (11/8). Tur pramusim ini jadi ajang yang tepat bagi Pulisic atau pemain muda lainnya demi adaptasi.
“Dengan kualitasnya, Pulisic bisa jadi pemain yang sangat besar.Dia merupakan pemain besar bagi kami dengan potensi tinggi. Namun, tantangan utamanya, harus beradaptasi pada kompetisi yang berbeda. Pulisic baru 20 tahun, jadi harus diingat masih muda. Saya senang bekerja dengannya dan ingin dia terus berkembang,” ucap Lampard.
Adaptasi Pulisic bersama pemain lainnya bisa dilakukan pada uji coba terakhir. Tepatnya, saat menghadapi Borussia Moenchengladbach, Sabtu (3/8). Tur pramusim pamungkas ini dijadikan evaluasi bagi para pemain Chelsea mengingat pertahanan masih rapuh. Sekaligus, mematenkan formasi yang diusung Lampard.
Dia memang menggemari skema 4-2-3-1 seperti yang diturunkan saat menghadapi Salzburg. Hanya, Lampard akan melihat fleksibilitas dari seluruh pemain. Pola 4-3-3 jadi opsi alternatif dengan Mateo Kovacic, Mason Mount, dan Ross Barkley.
“Saya sangat senang bisa datang ke sini untuk mendampatkan kemenangan serta mencetak gol pertama. Sungguh luar biasa berada di sini. Sangat menyenangkan memiliki tantangan baru di negara dan tim yang baru. Saya akan melakukan yang terbaik demi lebih cepat beradaptasi,” tutur Pulisic.
No comments:
Post a Comment