Hasil bagus Chelsea FC selama tur pramusim disebut-sebut bakal membuat pelatih Frank Lampard bingung. Utamanya dalam memilih salah satu dari dua gelandang yang bermain impresif.
Minggu (28/7) lalu, Chelsea mengalahkan Reading FC, 4-3, di Stadion Madejski. Keempat gol The Blues masing-masing dicetak Ross Barkley, Robert Kennedy, dan Mason Mount dua gol.
Keberadaan Barkley dan Mount pada masing-masing babak ini sangat menarik. Barkley membobol gawang Reading lewat tendangan bebas terukur. Usai turun minum, dia digantikan Mount yang tak kalah impresifnya berkat dua gol.
Melihat performa keduanya sepanjang pramusim, Mount dan Barkley dipastikan akan berebut posisi sebagai starter. Lampard memainkan formasi 4-4-2 di babak kedua. Namun, ia hampir pasti akan menjadikan 4-2-3-1 sebagai andalan.
Bicara teknik, baik Mount maupun Barkley mampu menutup celah antarlini. Keduanya juga mampu membuka ruang untuk rekannya.
Selama ini, Lampard menginginkan gelandang yang mampu menyerang dan bertahan sama baiknya. Itu diperlukan karena ia ingin Chelsea selalu bergerak dalam satu unit. Mount, karena masih 20 tahun, terlihat lebih energik.
Namun, Barkley di beberapa kesempatan juga bermain sangat efektif. Barkley mungkin wajah baru bagi Lampard. Tetapi, gol kedua Barkley di pramusim – yang dicetak ke gawang Reading – membuktikan ia gelandang dengan naluri menyerang tinggi.
“Berbicara tentang kemampuan beradapatasi, Barkley dan Mount bisa turun bersamaan. Ini problem yang menarik dan menantang untuk dipecahkan,” kata Lampard. “Mount memiliki energi, kualitas, dan visi bermain sangat baik. Ia tipe team player. Kemenangan atas FC Barcelona (2-1) membuktikan ia sudah sanggup bermain di tim utama.”
Kemenangan atas Reading merupakan yang ketiga bagi Chelsea dari lima laga uji coba yang sudah dilalui. Tiga di antaranya berakhir kemenangan dengan masing-masing satu kali imbang dan kalah.
Ironisnya, dalam lima pertandingan tersebut Chelsea sudah tujuh kali kemasukan. Kelemahan Chelsea saat mengantisipasi situasi set-piece menjadi penyebab utama. Belum dimainkannya gelandang bertahan N’Golo Kante (cedera) juga terbukti berpengaruh signifikan.
The Blues sebetulnya masih memiliki gelandang jangkar dalam diri Tiemoue Bakayoko. Pemain asal Prancis itu pun diturunkan di babak pertama menghadapi Reading. Kendati begitu, beberapa operan yang salah tidak mencerminkan harga Bakayoko yang mencapai 40 juta paun (sekitar Rp688 miliar dengan kurs saat ini) saat dibeli Chelsea dari AS Monaco pada Juli 2017.
Dampak dari peminjaman ke AC Milan sepanjang musim lalu pun tidak terlihat pada performa Bakayoko. Situasi tersebut memperkuat kabar bila The Blues akan segera melepas gelandang 24 tahun itu pada musim panas ini.
No comments:
Post a Comment